Blog ini saya buat untuk mengumpulkan artikel yang berhubungan dengan emas karena saya sedang tertarik untuk investasi emas. Semoga blog ini juga berguna buat siapa saja yang ingin berinvestasi emas

Selasa, 12 April 2011

e-book kebun emas gratis

Saya lagi males nulis artikel, tapi kebetulan saya punya e-book kebun emas yang saya dapet secara gratis dengan syarat saya harus daftar pada sebuah website tertentu secara gratis.

Tapi disini saya akan berikan e-book tersebut gratis tanpa syarat apapun, doakan saja ini menjadi pahala bagi saya.

Silahkan Download ebooknya DISINI

Dapatkan juga e-book bermutu lainnya secara gratis di http://ebooksoftwaregratis.blogspot.com
Read More......

Minggu, 16 Januari 2011

Mengapa emas akan terus naik ? (bagian 2)

sebagaimana telah dibahas dalam artikel sebelumnya, ini adalah kelanjutan dari artikel tersebut tentang alasan mengapa emas akan terus naik.

Kita tahu bahwa saat ini perdagangan Dunia memakai US$, US$ dipakai untuk jual beli dalam skala besar, karena 60% Penduduk Bumi memakai US$ dalam jual-beli. Coba anda lihat di harga2 berbagai komoditi Dunia, pastilah ada harga dalam US$ di situ. Dan mata uang negeri adidaya ini mata uangnya juga disimpan dalam bank-bank sentral Negara-negara lain di Dunia, termasuk Bank of Indonesia kita tercinta.

Penurunan nilai mata uang US$ berakibat pada daya beli yang juga menurun. Akibatnya barang dan jasa yang dibeli dengan US$ akan meningkat, termasuk juga emas. Contoh penurunan daya beli ini pernah saya sajikan dalam tulisan lain, ONH semakin murah. Atau juga kenaikan barang2 seperti gula, gandum dan gula di Pasaran Dunia. Dan pastilah emas juga meningkat harganya oleh penurunan mata uang ini.

Dalam web ini juga pernah membahas mengenai kekuatan mata uang US$, yang dinamakan US$ index, namun US$ Index hanya dipakai untuk mengukur kekuatan US$ terhadap mata uang kuat lain. Sehingga patokan standarnya “bukan daya beli”. Namun kekuatan relative terhadap mata uang lain. Contoh gampangnya kita ibaratkan US$ seperti orang naik mobil avanza yang bergerak mundur 10km/jam. Dan bis-bis atau kendaraan lain juga bergerak 5km/jam, diibaratkan mata uang lain. Si pengendara avanza akan merasa kecepatan mobilnya hanya 5km/jam. Namun jika melihat tiang listrik yang diam,yang kita ibaratkan benda2 riil seperti emas, beras dll. Maka mundurnya si pengendara avanza akan merasa lebih cepat. Itulah bedanya ukuran dalam US$index dan ukuran Daya beli US$.

Untuk mengukur nilai mata uang US$ dalam daya belinya, berikut saya sampaikan chart yang saya ambil dari webnya mas budwood dibawah tulisan ini.


Pecahan 100dolar di tahun 1950, masih berdaya beli 100Dolar. Dalam chartnya mas budwood ini, dikaitkan dengan perang yang dilakukan oleh Amerika. Dengan membiayai berbagai perang tersebut Amerika memerlukan biaya yang “amat sangat besar banget”. Sehingga untuk kebutuhan biaya tersebut mengandalkan pencetakan-pencetakan uang baru. ….( Kan gampang tinggal print ajah)……

100dolar itu di tahun 2010 ini tinggal hanya seharga 12dolar saja. Barang yang dulu ditahun 1950 hanya berharga 12dolar menjadi 100dolar di 2010 ini. ….. (Rupanya US$, kayak rupiah kita juga ya, waktu saya sekolah tahun 1990-an parkir mobil di kota solo hanya 100rupiah, kini sudah 2000rupiah)…… pantas juga dompet kita saat ini terlalu tebal, bukan karena tambah kaya. Namun karena perlu membawa yang lebih banyak

Praktisi ekonomi International lain seperti Pak Vildan Serin mengatakan, penurunan nilai US$ ini juga dipicu, pengurangan pemakaian US$ dalam perdagangan minyak oleh Negara2 OPEC. Dulu perdagangan minyak hanya memakai satu mata uang, namun kini mereka menggunakan basket currency (sekeranjang uang : seperti US$, Euro, YJP, Emas, dll).

Penurunan ini juga disebabkan negeri Paman Sam yang menerapkan ekonomi sangat kapitalis, karena memang Bapaknya ekonomi kapitalis, dimana antara sector riil dan keuangan tidak seimbang. Perbandingan antara sector riil dan keuangan derivative adalah 1 : 700, ekonominya digerakkan oleh uang dari hampa melalui spekulasi di pasar uang/saham. Bahkan banyak yang mengatakan bursa saham di New York sebagai kasino terbesar di Dunia.

Masihkah kita mengandalkan tabungan kita dalam mata uang US$ ?…

Sumber : http://emasindonesia.wordpress.com
Read More......

Kamis, 06 Januari 2011

Ulasan Mengapa Harga Emas Akan Terus Naik

Saya bergabung dengan grup facebook "Mahir Berinvestasi Emas" karena memang sedang belajar untuk investasi di Emas khususnya Logam Mulia Produksi Antam yang bersertifikat. Sebagai anggota grup saya selalu mendapat kiriman link artikel dari grup tersebut. Disini saya akan membagikan isi artikel tersebut kepada semua orang agar tertarik untuk berinvestasi di Emas.

Mengapa emas akan terus naik ? (bagian 1)

Kita yang pernah mengenyam bangku pendidikan SMA, pastilah pernah belajar salah satu teori ekonomi “ Supply and Demand”. Dimana jika suatu barang yang tadinya tercukupi oleh produksinya, dan kemudian barang tersebut menjadi berkurang produksinya, maka otomatis harga barang tersebut akan naik harganya. Dan juga semakin langka barang, akan semakin tinggi nilainya.

Berikut saya sampikan grafik produksi emas dalam 10 tahun terakhir, yang terlihat dengan sangat jelas penurunan produksinya.

Perhatikan grafik berwarna merah, pada tahun 2000 rata-rata produksi emas dunia mencapai 2600ton, dan 10 tahun kemudian berkurang sekitar 300ton. Menjadi hanya 2300ton saja. Kemudian perhatikanlah garis berwarna biru, harga emas dunia melonjak dari 300dolar di tahun menjadi hampir 1400 dolar di tahun 2010.

Produksi emas Dunia menurun, karena semakin terbatasnya tambang-tambang baru, dan juga tingkat kesulitan menambang juga semakin besar. Coba kalau kita lihat penambangan Freeport di papua, lobang galiannya sudah” amat sangat dalam banget”.

………. . Hal ini juga menyebabkan biaya penambangan juga meningkat.

Dari analisa Supply and Demand, Rata-rata produksi emas turun 1% setiap tahun, hal inilah sebagai salah satu penyebab kenapa emas terus naik harganya, namun coba perhatikan kenaikannya wow… fantastic. 17,7%/tahun. Kenapa gap-nya begitu besar ?. penurunan produksi emas hanya 1%/tahun sedangkan harga emas naiknya 17,7%/tahun ?. InsyaAllah akan saya sampaikan pada tulisan mendatan. baca juga mengenai perampok yang tersembunyi,

Mengapa emas akan terus naik ? (bag.2)

Sumber : mbemas.com
Read More......

Minggu, 20 Desember 2009

Foto - Foto Emas Batangan

Jika selama ini Anda hanya membaca artikel tentang investasi emas batangan, buat anda yang mulai tertarik untuk berinvestasi mungkin foto-foto berikut ini akan membuat Anda semakin tertarik untuk berinvestasi emas batangan.

Karena yang anda lihat di foto berikut ini merupakan emas batangan dalam jumlah besar, saya harap Anda tidak berpikir bahwa Anda belum bisa untuk berinvestasi karena belum mempunyai modal yang cukup.

Untuk berinvestasi emas batangan ( Logam Mulia ) tidak harus memiliki modal yang besar karena emas batangan produksi PT. Antam Tbk. tersedia dalam satuan kecil mulai dari 1 gr hingga 1 Kg.

Berikut foto-fotonya :





















Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2961379
Read More......

Selasa, 15 Desember 2009

Hidup Jaya Cara Cina

Cina memiliki strategi untuk meraih kejayaan.

Kalau ada negara yang tampak paling antisipatif dalam menghadapi kemungkinan runtuhnya sistem finansial dunia saat ini maka negara itu adalah Republik Rakyat Cina. Negara berpenduduk terbesar di dunia ini, diam-diam, terus mengambil langkah paling jitu: mengalihkan kekayannya pada aset nyata, yaitu emas (dan perak). Belum lama ini pemerintah Cina menganjurkan dengan sangat kuat agar setiap orang Cina menyisihkan sekurangnya 5% dari tabungannya dalam bentuk emas.

Kalau kita ingat kebijakan resmi Pemerintah Cina terhadap emas sampai sekitar satu dekade lalu langkah di atas sangatlah radikal. Secara resmi, sampai sebelum terjadinya "Krismon" Asia Tengara 1997 lalu, Pemerintah Cina sangat menghambat rakyatnya untuk memiliki emas. Hanya mereka yang mendapatkan izin tertentu dari pemerintah, seperti para pengrajin emas, dapat membeli dan memiliki emas.

Selain itu, pemerintah Cina sendiri, terus-menerus menambah stok emasnya, untuk mengalihkan cadangan kekayaannya. Selain emas, tentu saja, perak sebagai pasangan bimetalik ini, juga makin digemari oleh pemerintah dan rakyat Cina. Sebagaimana ditulis oleh Jeff Clark, seorang analis emas dan perak dari Casey Research, rakyat Cina banyak mengantri di bank-bank, kantor pos, dan perusahaan pencetakan emas resmi yang baru didirikan, untuk memborong emas dan perak.

Jeff Clark juga menunjukkan fakta yang sengat menarik, sebagaimana disajikan dalam dua grafik di bawah ini.

Pertama, pada tahun 2008, Cina memproduksi 9.07 juta ounce emas, melampaui negara-negara penghasil emas terbesar lainnya. Tingkat produksinya pun meningkat, sementara negara lain justru menurun.

Kedua, lebih dari setengah abad sebelumnya Cina merupakan negara dengan konsumsi emas per kapita terendah. Tahun ini diperkirakan permintaan Cina akan emas akan melebihi permintaan India. Ini berarti mereka akan menjadi pembeli emas eceran no 1 di dunia.

Ketiga, pemerintah Cina memanfaatkan cadangan devisanya untuk membeli emas dalam porsi yang makin besar. Bulan April lalu, secara mengejutkan mereka mengumumkan bahwa mereka telah membeli emas, sejak 2003, dan meningkatkan cadangan emasnya sampai 76%, menjadi 33.886 juta ounce. Saat ini pemerintah Cina menguasai emas lebih dari 30 kali jumlah yang mereka miliki pada 1990. Cinalah yang akan menjadi pembeli terbesar dari penjualan 12.9 juta ounce cadangan emas IMF.



Dan bukan cuma soal produksi dan konsumsi logam mulia saat ini saja letak kekuatan Cina. Jeff lebih jauh membuat analisis kekuatan Cina untuk melakukan manuver labih jauh. Grafik berikut menunjukkan bahwa, meskipun Cina berada pada urutan ke-7 penimbun emas, porsi emasnya terhadap cadangan yang ada di dunia saat ini, masih sangat kecil (tak sampai 2%). Apa yang bakal terjadi kalau Cina menaikkan cadangannya, sampai 5%, atau 10%? Memang, untuk menjadi kampiun penimbun emas, Cina harus memborong emas sebanyak gabungan yang dimiliki oleh Perancis, Itali, dan Jerman.

Mampukah Cina melakukannya? Berikut analisis Jeff Clark.
Pada harga emas sebesar 1,000 USD untuk mendongkrak cadangan Cina sampai 5% diperlukan dana sebesar 55.3 milyar USD; untuk 10% diperlukan $144.4 milyar USD; untuk menjadi nomor 1 diperlukan $227.6 milyar USD.

Cadangan devisa Cina saat ini mendekati 2.3 triliun USD, 70%-nya, sekitar 1.6 triliun USD, berbentuk dolar AS. Jadi, jumlah dana yang diperlukan Cina untuk menjadi kampiun emas dunia, relatif kecil saja. Cina tak punya masalah dengan uang kertas dolar AS. Kenyatannya cadangan emas Cina terus meningkat. Pembelian terus-menerus terjadi, baik oleh pemerintah maupun oleh penduduk biasa. Diperkirakan sekitar 9.6 juta ounce emas di Cina akan dicetak menjadi koin dan medali tahun 2009 ini. Dengan harga 1000 USD/ounce usaha ini hanya memerlukan 9.5 milyar USD, hanya sekitar 30% dari modal yang ada di Cina.

Menarik kita ketahui situasi untuk perak. Total produksi tahun ini diharapkan mencapai 35 juta ounce, setara 625 juta USD atau cuma 1.7% modal tersedia. Dengan kata lain, di luar kebutuhan konsumsi penduduk akan barang-barang rumah tangga lain, konsumsi untuk emas dan perak masih akan membesar. Kecenderungan ini juga didukung oleh fakta demografis di Cina di mana kelas menengah juga terus meningkat, sampai 70% pada 2020. Jadi, dalam sepuluh tahun ke depan, konsumsi emas dan perak di Cina akan terus meningkat pula.



Begitulah, di tengah merangkaknya harga emas dunia belakangan ini, seyogyanya kita belajar dari strategi Cina ini. Dari grafik di atas kita pun bisa melihat tingkat produksi emas Indonesia yang terus-menerus turun. Sementara dilihat dari cadangan emas Indonesia hanya menempati posisi ke 37, dengan cadangan emas cuma 73.1 ton (Baca juga: Satu Keluarga, Satu Dinar).

Namun, tak usah risau, karena tak ada kata terlambat dalam berurusan dengan emas dan perak. Dengan semakin luasnya peredaran Dinar emas dan Dirham perak melalui jaringan Wakala di negeri ini, masyarakat kita memiliki kesempatan luas untuk memperkuat diri. Menjadi tugas setiap diri kita untuk menyadarkan, meyakinkan, dan mengajak orang lain, untuk mulai menyelamatkan aset bangsa ini.

Dengan bukti-bukti kekuatan Dinar dan Dirham yang telah kita miliki, kita bisa mematok angka yang jauh lebih tinggi dari yang dipakai oleh pemerintah Cina (5%) di atas. Misalnya saja jadikan sekurangnya 50% dari tabungan dan cadangan harta kita sebagai dinar emas dan dirham perak. Miliki dan gunakanlah dinar dan dirham.

Oleh : Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara

Sumber : http://www.wakalanusantara.com
Read More......

Kamis, 10 Desember 2009

Emas Kembali Menjadi Uang Dunia?

Emas dan perak adalah material universal.

Artinya dari mana pun asalnya kedua benda mulia ini memiliki kualitas yang sama, sepanjang kemurniannya sama.Tidak ada fakta bahwa emas Indonesia lebih bermutu dibanding emas Amerika Serikat, atau perak Cikotok lebih baik dibanding perak dari Papua. Secara historis, dan dalam pengalaman nyata kehidupan umat manusia dalam kurun ribuan tahun, emas dan perak juga memiliki nilai tukar yang universal.

Dalam konteks itulah kita dapat memahami kembali pernyataan Imam Ghazali bahwa emas dan perak adalah hakim muamalat yang paling adil. Emas dan perak tidak dapat dimanipulasi. Nilai tukarnya bukan saja universal tetapi juga tak pernah berubah. Secara alamiah emas dan perak tidak mengandung inflasi. Fluktuasi nilai tukarnya, kalau terjadi, hanya bersifat sementara dan sepenuhnya akibat dari berlakunya hukum pasokan-permintaan, dan selalu dalam kaitannya dengan komoditas lain. Peningkatan harga emas dan perak yang kita lihat saat ini adalah akibat kaca mata kita yang terbalik, memandangnya dari penurunan nilai mata uang kertas.

Dalam sistem uang kertas, yang memungkinkan penggelembungan terus menerus, untuk memenuhi nafsu manusia -dalam syariat kita sebut riba- krisis finansial dan moneter adalah keniscayaan. Dalam sistem mata uang bimetalik (emas dan perak) krisis semu semacam ini tidak pernah kita kenal. Karenanya secara naluriah setiap kali menghadapi krisis kesadaran manusia akan kembali kepada sang hakim adil di atas, yaitu emas dan perak.

Kaum muslim sungguh beruntung, sebagaimana Ibnu Khaldun menyatakannya, bahwa Allah Subhanahu wa tala menciptakan emas dan perak ini dan mengajarkan kepada kita, melalui Rasul salallahu alaihi wassalam, sebagai alat tukar yang sah. Dinar dan Dirham telah dibakukan dan ditetapkan dalam syariat Islam sebagai alat tukar, alat bayar denda, alat menghitung dan membayar zakat mal, sebagai timbangan atas nilai, meskipun sempat hampir seabad lamanya kita lupakan dan abaikan.

Sampai saat ini telah sekitar satu dasawarsa Dinar emas dan Dirham perak kembali beredar, juga di Indonesia. Setiap hari jumlah koin dan pemakainya bertambah. Persebarannya juga semakin luas. Maka, dengan kehendak Allah Subhanahu wa tala, kembalinya sang hakim adil ini menjadi alat tukar universal, menjadi mata uang dunia, hanyalah soal waktu. Dulu pernah terjadi, dan kelak juga akan terjadi kembali.

Lihatlah pertanda lainnya, di luar telah kembali beredarnya Dinar emas, yang dipikirkan kalangan nonmuslim. Dalam merespon krisis dunia saat ini Russia dan Cina telah mengusulkan adanya 'supranational currency'. Dan dalam konteks ini tersebutlah seorang mantan wartawan bernama Alessandro Sassoli, yang mengusulkan agar uang dunia ini terbuat dari emas. Presiden Russia, Dmitry Medvedev, dalam pertemuan G-8, pertengahan Juli 09 lalu, memperlihatkan koin emas yang belum diberi nama tersebut, dan Medvedev telah mengatakan bahwa 'boleh jadi kita akan segera memiliki uang serupa ini.'

Dalam prototipe koin emas yang diusulkan Sassoli lewat Medvedev ini tertulis satuan '1', dan bukan angka nominal seperti uang kertas, dengan kata-kata 'unity in diversity' di satu sisi dan 'united future world currency' di sisi lain, dengan ornamen selembar daun bersisi lima. Koin ini dicetak oleh Royal Belgian Mint. Perancangnya dua orang, yaitu Luc Luycx, perancang sisi umum koin euro, dan Laura Cretara, mantan pekerja di Italian State Mint. Koin emas ini berdiameter 29 mm dengan berat 15.55 gram, emas murni (24 Karat).

Adakah kemiripan dengan Dinar emas? Tentu saja. Koin emas Sassoli ini dinilai berdasarkan timbangannya, nilai intrinsiknya, dan bukan nilai nominalnya. Dilihat dari standarnyapun sangat compatible dengan Dinar. Berat koin ini adalah 15.55 gram, atau 0.5 troy ounce, dengan kadar 24 Karat. Ini senilai dengan 4 koin Dinar (17 gram), dalam kadaar yang sekarang, emas 22 Karat. Dengan kata lain 1 Dinar sama dengan 1/4 'Koin Sassoli'. Dengan demikian keduanya akan dapat dipertukarkan secara paralel. Hukum pertukaran (dalam hal ini emas dengan emas) mensyaratkan kesetaraan dalam jumlah dan kadar, dan secara kontan.

Jelaslah, bila koin Sassoli ini benar-benar direalisasikan dan diterima secara internasional, misalnya benar Medvedev menindaklanjutinya secara resmi, secara otomatis itu berarti penerimaan secara universal Dinar emas. Tetapi sebaliknya, kalaupun ide Sassoli di atas tidak menjadi kenyataan, umat Islam telah berada di depan. Dan kita, atas bimbingan Shaykh Abdalqadir as-Sufi dan murid utamanya, Umar Ibrahim Vadillo, sejak satu dasawarsa lalu, telah mulai mewujudkannya.

Oleh : Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara

Sumber : http://www.wakalanusantara.com
Read More......

Selasa, 08 Desember 2009

Mati Di Tengah Tumpukan Uang Kertas

Mempercayai sistem uang kertas, seperti berjudi melawan jack-pot di Las Vegas, kadang kala untung, tapi banyak buntungnya.

"Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja?" (QS. Al Qiyamah : 36 )

Mempercayai sistem uang kertas, seperti berjudi melawan jack-pot di Las Vegas, kadang kala untung, tapi banyak buntungnya. Bagaimana tidak? Melalui uang kertas, kaum Yahudi memperdaya miliaran manusia dari generasi ke generasi, mengikatnya dengan sihir mata uang nasional - multinasional. Harganya yang hampa, melalui bank seakan-akan bernilai, sebagaimana tercetak pada lembaran banknote bergambar. Tetapi pembayaran yang sesungguhnya harus ditanggung oleh si penerima uang kertas itu sendiri, yaitu dengan memproduksi barang maupun jasa. Artinya, bank untuk menumpuk kekayaan, menipu lewat angka yang tercetak di uang kertas, sementara manusia yang harus memikulnya.

Di Eropa, uang kertas pertama yang menimbulkan malapetaka adalah John Law notes terbitan Banque Royale Perancis, saat itu Louis XV merubah Banque Generale pada 14 Desember 1718. Bank ini adalah hasil lobi penjudi asal Scotlandia - John Law yang kemudian dianugerahi gelar duc d'Arkansas, gelar untuk pelopor Uang Kertas Perancis guna mengisi kas kerajaan yang nyaris bangkrut, dan membiayai kolonialisasi di benua baru Amerika. Setelah mengganti nama bank menjadi Banque Royale, Law turut andil mendirikan dua perusahaan kolonial Compagnie des Indes dan Compagnie d'Occident (Mississippi Company).

Pada tahun pertama, Law Notes memberikan bunga bagi pemegangnya, untuk merayu para pemilik koin livre perak dan emas agar mau menukarnya dengan uang kertas bank. Para bangsawan dan saudagar bergegas memborong saham Mississippi Company, berharap dari cerahnya masa depan perusahaan yang akan mendapatkan emas berlimpah. Untuk mengelabui publik, direktur mendandani para pengangguran laiknya buruh pertambangan yang akan mengeruk kekayaan dari benua baru. Mereka membuat pesta pora dan kampanye, disertai parade, untuk membiayainya uang kertas terus dicetak. Akibatnya Law Notes melebihi 2 kali jumlah koin yang beredar di seluruh Perancis, di tahun 1720. Akhirnya terjadilah inflasi yang membuat rakyat marah karena melimpahnya uang kertas.

Ketika kebohongan dari 'keajaiban uang kertas' sudah ketahuan belangnya, para pemegang Law Notes menyerbu Banque Royale, menuntut penukaran dengan koin. Mereka berdesak-desakan di Palais Royale sambil menggotongi mayat-mayat rekan mereka yang mati lemas kehabisan napas, berteriak-teriak menuntut kematian John Law. Di saat bersamaan, para investor panik berebut menyita aset-aset sang duc yang tertinggal, karena Law kabur ke Inggris lalu ke Venesia. Mississippi Company akhirnya ambruk beserta Banque Royale, dua tahun sejak pendiriannya, menyisahkan jutaan lembar uang kertas yang berserakan di penjuru Paris. Tak lama berselang, John Law meninggal dunia di pengasingannya di Venesia pada 1729.

Tak jera atas tragedi yang menimpah Law Notes, Louis XVI mengulangi kesalahan yang sama dengan mencetak uang kertas Assignat, sejak tanggal 24 Maret 1776. Parahnya, saat itu otoritas penerbit Assignat bukan cuma monopoli Kaisar, tetapi otoritas lain seperti gereja, bangsawan, bank dan militer ikut-ikutan mencetak Assignat-nya masing-masing sehingga timbul kekacauan ekonomi. Dalam situasi ini, Napoleon Bonaparte mendulang Revolusi Perancis (1789-1794), membentuk Pemerintahan Republic, kemudian menjadi Pemerintahan Directur (1794-1799), lalu berubah menjadi Pemerintahan Consulate (1799-1803). Akhirnya mengangkat diri sebagai Kaisar pada tahun 1804 - 1814.

Pada awal revolusi, Pemerintah Republic mengedarkan 40 juta Livre dengan mendevaluasi Assignat. Livre akhirnya didevaluasi menjadi 1/10 dari nilainya semula pada 1795. Tapi rupanya Napoleon harus memberangus uang kertasnya lagi, yaitu ketika inflasi terus membengkak pada 1 Januari 1796, dan meledak menjadi kemarahan Publik di Place Vendome pada 18 Februari 1796. Tak mau dituding oleh rakyatnya, para pejabat republik mengkambing hitamkan kesalahan pada mesin-mesin cetak dan bahan kertas yang dipakai untuk membuat uang kertas Assignat Republic, yang dimusnahkan bersama api kebencian.

Di Amerika, uang kertas sudah membawa petaka sejak berdirinya negara itu. Setelah perang di Lexington (1775), konggres menerbitkan uang kertas senilai $ 13 juta berupa Treasury Notes - namun populer di sebut Continental Notes. Dolar Continental awalnya setara dengan 1 dolar perak Spanyol - Mexico, namun ia terus merosot nilainya. Ketika tahun 1780, Continental anjlok menjadi $ 40 kertas untuk $ 1 perak, karena jumlah Continental Notes telah mencapai $ 241 juta

Uang Kertas Setelah merdeka dari Inggris, $ 10 Continental hanya dihargai 1 sen tembaga. Ini berarti $ 1000 Continental cuma seharga $ 1 perak, atau inflasi 100.000 % hanya dalam tempo 5 tahun (1776-1781). Dan sialnya Konggres menolak penukaran Continental Notes terhadap koin perak, sehingga para patriot-veteran kesal kepada kebijakan ini, mereka marah dan berbuat onar. Bagaimana tidak kesal? Gaji prajurit reguler rata-rata hanya $ 5 Continental perbulan! Hingga akhirnya muncul klise populer di Amerika : Tak senilai satu Continental, artinya tak berharga .

Ide dolar kertas berasal dari propaganda Benjamin Franklin, tahun 1730, ia mencetak beberapa jenis uang kertas koloni diusia belia, 23 tahun. Ia terinspirasi oleh uang kertas koloni Massachussetts Bay (1690). Karena memperjuangkan uang kertas, bahkan sampai menghadap ke Parlemen Inggris di London, ia di gelari Bapak Uang Kertas Amerika, dan potretnya terpampang di lembaran 100 dolar.

Sebelum menjadi mata uang dunia, dolar harus melewati masa kelamnya selama 160 tahun. Antara lain : peristiwa Wild Cats (pasca Panic 1857), yaitu ketika hukum Liberal memberikan kebebasan kepada perbankan dan individu untuk membuat uang kertas (Lax banking Law). Pada era ini, sirkulasi dolar kertas dibebaskan sesuai kemampuan para penerbitnya. Sehingga tiap-tiap bank memiliki kurs dolar yang saling berbeda. Akibatnya, peredaran uang kertas, swasta maupun negara bagian menjadi melimpah tak terbendung, dan rakyat bingung memilih dolar.

Wild Cats (kucing liar) adalah julukan untuk bankir yang mencetak uang kertas lalu bangkrut, menyisakan uang-uang dolar kertas tak bernilai. Mereka dituding oleh nasabahnya menggelapkan deposit dolar emas dan perak, menukar isi brangkas koin dengan tumpukan paku atau tapal kuda. Sehingga profesi bankir tak ubahnya bandit, dimata rakyat Amerika saat itu. Kondisi ini berakhir pada tahun 1863, saat pemerintah Federal mengambil alih penerbitan dolar kertas.

Lalu peristiwa duel dua mata uang dolar kertas, antara dolar Union Green Back melawan dolar Confederate Dixie (1861-1865), era perang sipil. Begitu serdadu Union -- Yankee menang, tak ayal Dixie sudah tak berharga lagi. Akibatnya ribuan orang kaya di selatan AS mendadak miskin, karena tak bisa membelanjakan dolar dixie mereka, worthless. Daerah yang dulunya subur berubah menjadi tandus, dipenuhi oleh ladang-ladang tak terurus, karena petani yang dulunya direkrut menjadi serdadu Confederation, tak memiliki uang untuk membiayai lahan mereka, sebab gaji mereka yang berupa dolar dixie kini hanya menjadi penghias dompet!

Kemudian peristiwa Depresi Dolar 1928-1935, yaitu inflasi tak terkendali, menyebabkan kebangkrutan massal, PHK dan antrian panjang untuk mendapatkan sembako. Untuk menstabilkan keadaan, pemerintah Federal merazia emas dan perak dari tangan rakyatnya dan memasukan 2 jenis logam ini ke dalam daftar barang terlarang seperti narkotika.

Tragedi hiperinflasi yang dialami Jerman (1922-1923) merupakan klimaks dari kebobrokan sistem uang kertas. Jutaan rakyat Jerman stress karena terlalu banyak memiliki uang kertas, sehingga angka bunuh diri melonjak drastis! Loh, bukankah kalau banyak uang manusia seharusnya tambah senang? Coba renungkan syair ini: "Untuk membunuh orang tak butuh pisau (senjata) cukup secarik kertas dimana tertulis angka (uang)." Albert Pick, Numismatic USA.

Di Berlin, pada akhir tahun 1922, harga sembako tiba-tiba membumbung tinggi sampai 1500 kali lipat, lalu meroket melampaui satu miliar kali lipat dari harga sebelumnya. Cuma dalam waktu singkat, harga sekerat roti dari 2 mark melesat menjadi 2.400.000.000.000 mark (baca : 2,4 triliun mark) dalam setahun!

Rentenir menetapkan bunga 30 - 40 % per hari, bahkan pada puncak inflasi 200 % per hari atau 10% per jam. Maka uang yang dipinjam pada pukul 06.00 pagi sebesar 100 miliar mark, harus dibayar kembali sebesar 220 miliar mark pada jam 06.00 sore, pada hari itu juga! Apabila pinjaman 30 hari lamanya, maka utang sebesar 100 miliar mark harus dibayar sebesar 6.000.000.000.000 mark (baca : 6 triliun mark ) hitungnya sebagai berikut : Utang 100 miliar x bunga 200 % x 30 hari.

Hitungan di atas adalah hitungan potong kompas yang dilakukan rentenir tingkat tetangga (RT). Dalam kondisi demikian, harga-harga barang dan jasa naik dalam hitungan hari, misalnya: hari Senin harga telur 10 miliar mark/butir, maka hari selasa harga telur 20 miliar mark/butir, begitu seterusnya. Seluruh aktivitas kehidupan di paksa bekerja lebih cepat lagi untuk mengimbangi laju inflasi.

Petani harus memanen lebih cepat : gandum, sayur dan buah yang wajib dikirim ke kota secepat mungkin! Begitu pula peternak sapi, harus memerah sapi mereka di pagi buta, karena susu-susu harus segera dikumpulkan oleh suplier sebelum pekerja pabrik dan pegawai lainnya berangkat dinas. Pedagang berpacu dengan waktu, antara menerima, menghitung dan menyetorkan uang ke bank. Setelah urusan hitung-hitungan selesai, maka pemasok sembako segera mengisi gudang toko mereka untuk kemudian dijual tanpa harus menata ulang di etalase.

Pekerja menghendaki upah harian yang dibayar tunai, dan segera menghabiskan upah mereka untuk membeli sembako secepat mungkin. Begitu mereka terlambat tiba di toko, mereka mendapati gepokan uang gajinya sudah tak berdaya untuk membeli sesuatu, dan beberapa saat kemudian uang kertas segera berubah fungsi menjadi kertas bahan bakar tungku, dapur, atau berakhir sebagai wallpaper.

Oleh Sufyan al Jawi - Numismatik Indonesia

Sumber : http://www.wakalanusantara.com
Read More......

Minggu, 06 Desember 2009

Emas di Peringkat Ke Dua

Assalamualaikum

Sobat investasi, tahukah sobat bahwa sebagai alat investasi Emas hanya menduduki Peringkat 2. begitulah realitanya. bahwa dalam 40 tahun emas mengalami appresiasi nilai rata-rata 28.73% per tahun terhadap Rupiah; terhadap US$ rata-rata peningkatan nilai 10.12%/tahun dalam kurun waktu yang sama - khusus tahun ini per hari ini (11/11/2009) emas mengalami peningkatan nilai berkisar di 31.00 % dibandingkan nilai emas setahun yang lalu.

Appresiasi nilai investasi emas tentu sangat jauh dibandingkan dengan hasil deposito Rupiah (yg rata-rata hanya 7- 6 % bersih pertahun) maupun Dollar (3- 4 % bersih pertahun); namun tetap ada investasi lain yang lebih menarik dari emas - apa itu ?.

untuk sobat semua ketahui, diurutan ke 1 (satu) adalah usaha/perdagangan yang berjalan baik.

saya mengambil contoh, pengalaman seorang rekan yang membuka usaha Depot Air Minum Isi Ulang, dimana dengan Modal awal sebesar
35 juta, dia mendapat keuntungan bersih rata-rata 7 juta/bulannya.
dimana hanya dalam tempo 5 bulan, modal awal sudah kembali. sangat menarik bukan...

Meskipun usaha/perdagangan yang berhasil merupakan investasi no 1, Ada prasyarat untuk ini yaitu sobat harus sangat menguasai bisnis atau perdagangan yg ingin sobat jalani. hal ini menuntut banyak hal mulai dari pengetahuan, pengalaman, disiplin diri, kontrol disamping modal itu sendiri.

Kalau sobat tidak memiliki salah satunya maka Islam memberi banyak solusi. Kalau sobat hanya punya modal tetapi tidak memiliki keahlian berusaha, maka sobat dapat menjadi shahibul mal (pemilik modal) dan mencari mudharib (orang yang dipercaya, menguasai, terampil untuk menjalankan usaha) yang bisa menjalankan usaha yang sobat minati.

Kalau sobat hanya memiliki keahlian tetapi tidak memiliki modal, maka sobat dapat menjadi mudharib dan mencari shahibul mal yang sesuai dengan keahlian.

Dan kalau sobat memiliki modal dan keahlian tetapi merasa dua hal ini tidak memadai, maka sobat dapat mencari mitra untuk bersyarikah. Intinya tidak ada alasan untuk tidak mulai merintis usaha.

Emas sebagai no.2 adalah langkah yang sangat aman (apabila sobat memiliki modal namun tidak/belum berani memulai usaha/perdagangan).

investasi emas menjadi solusi terbaik, daripada sobat membiarkan modal/tabungan anda di bank terkikis waktu (suku bunga) dan secara perlahan digerogoti Inflasi.

Saya harap kiita bersepakat bahwa Emas hanya no 2 sebagai investasi, dan usaha/perdagangan sektor riil-lah yang no 1; namun dengan menggunakan Emas sebagai instrumen Investasi, maka seburuk-buruk hasil Investasi Emas adalah masih no 2.

Lebih unggul dari Deposito (baik Rupiah maupun Dollar)
apalagi hanya berupa tabungan..

Mulailah hari ini, untuk memindahkan aset financial sobat (berupa tabungan mungkin), menjadi Investasi Emas ( Baik itu emas batang, Koin Dinar, maupun Emas perhiasan)

Ibarat di pertandingan final, juara 2 sudah kepegang - tinggal berjuang keras sedapat mungkin menjadi juara 1 tentunya.

Lebih dari itu Emas bukan hanya sebagai alat investasi;
Perpindahan dari uang kertas ke uang Riil berupa Emas adalah perpindahan dari timbangan yang tidak adil ke timbangan yang Adil.

Apapun hasil investasi Anda, jangan menoleh kebelakang kembali atau membandingkan hasil usaha Anda ke timbangan/ukuran yang tidak adil (uang fiat/uang kertas) tersebut. Wallahu a'lam bis showab

Semoga niat baik kita semua, dimudahkan untuk diwujudkan..

apabila ada pertanyaan seputar mendapatkan emas koin dinar dan emas batang..mungkin sobat bisa melihat di ruang forum diskusi grup ini.

Salam hormat saya pada Keluarga Anda

Wassalam

Oleh : Dadang Ayah Farhan di Grup Facebook Investasi Emas untuk Masa Depan Emas
Read More......

Investasi Emas : Koin Dinar, Emas Lantakan (Batang) Atau Emas Perhiasan ?

Assalamualaikum..

Insyaallah tulisan ini bisa menjawab pertanyaan beberapa teman tentang Investasi emas. mana yg terbaik untuk Investasi emas

sumber : Tulisan M.Iqbal (pengelola geraidinar)

Pertanyaan ini sering sekali sampai ke saya dalam berbagai keempatan, Baik lewat email, kesempatan tanya jawab dalam ceramah atau bahkan banyak sekali pembeli Dinar sebelum mereka mulai membeli – mereka menanyakan dahulu masalah ini.

Ketiga-tiganya tentu memiliki kesamaan karena bahannya memang sama. Kesamaan tersebut terletak pada keunggulan investasi tiga bentuk emas ini yaitu semuanya memiliki nilai nyata (tangible), senilai benda fisiknya (intrinsic) dan dan nilai yang melekat/bawaan pada benda itu (innate). Ketiga keunggulan nilai ini tdak dimiliki oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat berharga dan uang kertas.

Default value (nilai asal) dari investasi emas tinggi – kalau tidak ada campur tangan berbagai pihak dengan kepentingannya sendiri-sendiri otomatis nilai emas akan kembali ke nilai yang sesungguhnya – yang memang tinggi.

Sebaliknya default value (nilai) uang kertas, saham, surat berharga mendekati nol , karena kalau ada kegagalan dari pihak yang mengeluarkannya untuk menunaikan kewajibannya –uang kertas, saham dan surat berharga menjadi hanya senilai kayu bakar.

Nah sekarang sama-sama investasi emas, mana yang kita pilih ? Koin Emas, Emas Lantakan atau Perhiasan ? Disini saya berikan perbandingannya saja yang semoga objektif sehingga pembaca bisa memilih sendiri - Agar keputusan Anda tidak terpengaruh oleh pendapat saya – karena kalau pendapat saya tentu ke Dinar karena inilah yang saya masyarakatkan.

Kelebihan Dinar :
1. Memiliki sifat unit account ; mudah dijumlahkan dan dibagi. Kalau kita punya 100 Dinar – hari ini mau kita pakai 5 Dinar maka tinggal dilepas yang 5 Dinar dan di simpan yang 95 Dinar.
2. Sangat liquid untuk diperjual belikan karena kemudahan dibagi dan dijumlahkan di atas.
3. Memiliki nilai da’wah tinggi karena sosialisasi Dinar akan mendorong sosialisasi syariat Islam itu sendiri. Nishab Zakat misalnya ditentukan dengan Dinar atau Dirham - umat akan sulit menghitung zakat dengan benar apabila tidak mengetahui Dinar dan Dirham ini.
4. Nilai Jual kembali tinggi, mengikuti perkembangan harga emas internasional; hanya dengan dikurangkan biaya administrasi dan penjualan sekitar 4% dari harga pasar. Jadi kalau sepanjang tahun lalu Dinar mengalami kenaikan 31 %, maka setelah dipotong biaya 4 % tersebut hasil investasi kita masih sekitar 27%.
5. Mudah diperjual belikan sesama pengguna karena tidak ada kendala model dan ukuran.

Kelemahan Dinar :
1. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10% (Sesuai KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83/KMK.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran dan pajak masukan toko emas maka yang harus dibayar ‘toko emas’ penjual Dinar adalah 2%).
2. Ongkos cetak masih relatif tinggi yaitu berkisar antara 3% - 5 % dari nilai barang tergantung dari jumlah pesanan.

Kelebihan Emas Lantakan :
1. Tidak terkena PPN
2. Apabila yang kita beli dalam unit 1 kiloan – tidak terkena biaya cetak.
3. Nilai jual kembali tinggi.

Kelemahan Emas Lantakan :
1. Tidak fleksibel; kalau kita simpan emas 1 kg, kemudian kita butuhkan 10 gram untuk keperluan tunai – tidak mudah untuk dipotong. Artinya harus dijual dahulu yang 1 kg, digunakan sebagian tunai – sebagian dibelikan lagi dalam unit yang lebih kecil – maka akan ada kehilangan biaya penjualan/adiminstrasi yang beberapa kali.
2. Kalau yang kita simpan unit kecil seperti unit 1 gram, 5 gram, 10 gram – maka biaya cetaknya akan cukup tinggi.
3. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena adanya kendala ukuran. Pengguna yang butuh 100 gram, dia tidak akan tertarik membeli dari pengguna lain yang mempunyai kumpulan 10 gram-an. Pengguna yang akan menjual 100 gram tidak bisa menjual ke dua orang yang masing-masing butuh 50 gram dst.

Kelebihan Emas Perhiasan :
1. Selain untuk investasi, dapat digunakan untuk keperluan lain – dipakai sebagai perhiasan.

Kelemahan Perhiasan :
1. Biaya produksi tinggi
2. Terkena PPN
3. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena kendala model dan ukuran.

Dari perbandingan-perbandingan tersebut, kita bisa memilih sendiri bentuk investasi emas yang mana yang paling tepat untuk kita. Wallahu A'lam.

Oleh : Dadang Ayah Farhan di Grup Facebook Investasi Emas untuk Masa Depan Emas
Read More......